3 Tahun Janji Manis Belum “Cair” RS Minta Oknum Anggota DPRD Makassar Inisial SR Kembalikan Uangnya

banner 120x600
banner 468x60

MAKASSAR I Faktadetail.com – Seorang warga Kandea berinisal RS mengeluh lantaran sampai hari ini janji manis sang oknum anggota Dewan DPRD Kota Makassar, yang duduk di Komisi B, inisial RS. Sekarang RS maju kembali Caleg di dapil 3 Biringkanaya – Tamalanrea pada pemilu 2024 yang akan datang. Akan tetapi janji manisnya akan membayar hutang kepada RS belum terealisasikan, Selasa 20/06/2023.

Kepada media ini korban menjelaskan bermula awal persoalan tersebut terjadi saat dirinya di perkenalkan oleh salah satu asisten sang anggota dewan saat itu berinisial AN.

banner 325x300

Asisten sang dewan yang berinisial AN yang merupakan bagian pemasaran perumahan milik sang anggota dewan dengan melancarkan lobi-lobinya, dari AN tersebut RS pun dapat berhubungan dengan sang anggota dewan untuk dilakukan transaksi pembayaran DP 1 unit perumahan dengan nilai yang di sampaikan AN yakni 20 sampai 30 juta rupiah.

Pembayaran DP yang di tanda tangani sang anggota dewan dilakukan di ruangannya di Kantor DPRD Kota Makassar pada tanggal 06 Juli 2020. Saat DP 1 unit perumahan di selesaikan, RS pun merasa curiga lantaran sang oknum anggota dewan menyampaikan DP perumahan tersebut yakni 90 juta, sehingga RS membatalkan dan meminta kembali uang DP miliknya.

” Ibu AN ini yang menghubungkan saya ke pak syamsuddin saya heran setelah DP 30 juta ternyata di belakang bicara 90 juta DP baru terima kunci, sehingga saya curiga kalau saya mau di tipu dan saya minta kembali dana DP Saya ” Sesal RS

Menurut RS seharusnya dari awal bilang begitu uang DP nya 90 juta supaya saya tidak curiga karena banyak penipuan sekarang, modusnya begitu. Pertemuan pertama dia minta DP lalu saya setor 20 juta dikasi kwitansi dengan nama perumahan Jenipas Hill Residence dan pembayaran kedua juga dikasi kwitansi totalnya 30 juta.

” Saya sebenarnya takut di tipu karena kwitansi biasaji dikasikanka, seharusnya kwitansi ada logo depelovernya, masa depelover tidak ada logo-logonya dan tidak ada papan namanya itu perumahan di Antang namanya Jenipas Hill Residence ” ungkapnya.

RS juga mengeluhkan lantaran rumah tersebut tidak rampung dan nampak bangunan tua, belum ada lantainya, dinding dindingnya juga sudah berlumut, tidak ada nampak aktivitas didalamnya seperti perumahan lainnya.

” Jadi Ibu AN bilang DP maki bu supaya tidak dikasi orang lain, jadi dia bilang langsungmaki ke kantornya saja, jadi saya langsung ke kantornya. Kemudian saya langsung menyerahkan uang di kantor DPRD Kota Makassar, di ruangannya.  Yang arahkan saya adalah sopirnya bersama ibu AN, jadi waktu saya serahkan itu uang dia bilang oke, tapi waktu itu dia tidak bilang uang DPnya 90 juta padahal ibu AN bilang 20-30 juta rupiah sudah bisa terima kunci ” tutupnya

RS pun meminta agar oknum Anggota Dewan tersebut mengembalikan sisa uangnya yang sampai saat ini belum di selesaikan dan dirinya juga sudah merasa bosan di janji terus menerus, saya minta untuk di selesaikan dengan baik

” Sisa uangku yang belum di kembalikan itu 11 juta lebih, dan tolong itikad baiknya jangan ingkar janji katanya mau diselesaikan, tatapi tidak diselesaikan, sudah 3 tahunmi ini belum diselaikan pak apalagi dia mau caleg lagi ” tambah RS.

Menanggapi hal itu, oknum Anggota  DPRD Kota Makassar, Komisi B, SR yang dikonfirmasi mengatakan ada perjanjian lebih awal terkait pengembalian uang pengunduran dirinya untuk membatalkan pembelian rumah di lokasi perumahan saya jadi mohon di maklumi.

” Kemarin saya sudah mentransferkan sebesar Rp 1,5 juta, jadi sisa utang saya Rp 3 Juta ” terangnya

Menurutnya dari awal DP nya memang Rp. 90 juta karena mungkin tidak mampu untuk melanjutkan maka dengan cara mengundurkan diri sehingga jumlah uang nya yang sudah masuk senilai Rp 30 juta saya angsur juga pengembaliannya, karena jumlah RP 30 Juta yang dia serahkan ke saya dengan cara mengangsur juga dan ini sudah di komunikasikan dari awal secara lisan

Dirinya juga menjelaskan bahwa perumaham tersebut bukanlah perumahan yang bersubsidi tapi merupakan komersial DD, selain masalah logo atau Kop surat dirinya menjelaskan, nanti setelah lunas uang mukanya baru memakai Kop atau kwitansi perusahaan.

Terkait masalah bukti beberapa pengembalian uang Rika, SR pun menjelaskan agar Rika melakukan print out di buku tabungannya kecuali waktu pertama dirinya dikasih tunai

” Mohon maaf ada sama ibu Ana Rp 5 JT di tambah Rp 1 5 JT yang langsung dari tangannya ibu Rika, Jadi awal pembicaraan setelah lunas uang muka baru di lanjutkan pembangunannya terus bagaimana mau terima kunci sementara uang muka belum lunas jadi logika saja jadi tidak benar itu penyampaiannya ibu Rika” tutupnya

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

− 8 = 1