Jakarta | Faktadetail.com – Sesungguhnya Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB ) sudah sangat terdesak. Walau sudah sangat terjepit ruang geraknya KKB tetapi belum juga menyerah. Mereka masih dalam sikap krimiminalnya dan masih memberi perlawanan terhadap TNI/POLRI. Bahkan terkadang masih bertindak sadis brutal menimbulkan korban jiwa tidak manusiawi
Kecanggihan Senjata yang dimiliki KKB menimbul sejuta tanya. Darimana anggota KKB mendapatkan senjata organik itu ?. Darimana KKB memperolah dana pembelian senjata itu ?.
Ada beberapa kemungkinan darimana KKB memperoleh senjata-senjata berstandar militer.
Dikutip dari salah satu akun @cengkholis berjudul cara KKB OPM mendapatkan senjata.
Beberapa cara KKB mendapatkan senjata itu. Berikut sekilas pembahasannya :
1. KKB membeli senjata dipasar gelap. Sumber dananya, dari tambang emas ilegal yang ada diwilayah mereka. Tambang emas ini letaknya sangat jauh dan sulit dijangkau prajurit TNI/Polri
2. KKB memperoleh senjata bersumber dari rampasan Dana Desa ataupun diberikan pendukung KKB, mulai dari pejabat pemerintah hingga oknum masyarakat yang mendukung kemerdekaan Papua untuk lepas dari NKRI
3. KKB merakit sendiri senjatanya.
4. KKB memperoleh senjata dari pasar gelap internasional yang diselundupkan melalui jalur-jalir ilegal yang sulit dipantau aparat dan berbatasan dengan negara tetangga
5. KKB mendapatkan senjata dari Prajurit TNI yang gugur atau saat penyerbuan di posko dan markas TNI/Polri
6. KKB mendapatkan senjata dari oknum aparat yang menjual senjata-senjata itu ke KKB
Beberapa waktu lalu, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri mensinyalir kuat keterlibatan oknum pejabat pemerintahan dalam mendanai operasi KKB Pimpinan Egianus Kogoya.
Kepolisian akan menyikat memberantas habis siapa saja yang terlibat dalam pendanaan gerakan KKB. Baik itu masyarakat maupun Pejabat Pemerintahan.
Waktu negosiasi yang dilakukan dengan kelompok Egianus sudah terlalu lama. Lebih kurang 60 hari pasca penyanderaan Pilot Susi Air negosiasi masih menemui jalan buntu. Karenanya Polri bakal mengambil langkah-langkah tegas.
Begitu juga, Anggota TNI membuat benteng kayu. Tujuannya untuk menghalangi gerak dan serangan KKB agar tidak leluasa menyerang dari semua sisi.
Bergotong royong anggota TNI memikul balok-balok kayu seukuran tiang listrik. Kayu ini disusun hingga membentuk pagar.
Selain menghalangi gerak KKB, balok-balok kayu ini sekaligus berfungsi sebagai benteng perlindungan jika ada serangan KKB. Dikutip dari @ikrommulmukmin3085 memposting video berjudul Buat Pagar Untuk Pertahanan.
Kayu yang masih basah dan notabenenya sangat berat itu tampak begitu ringan dipikul dua anggota TNI. Keringat membanjiri tubuh keduanya. Satu prajurit TNI memberi arahan dan jalan bagi kedua prajurit yang memikul balok kayu
Disisi lain TNI/Polri terus merangsek ke wilayah markas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. Ruang gerak KKB terus dipersempit. Suplai logistik ke markas mereka diputus.
Meski begitu, perlawanan dari pihak KKB masih berlangsung. Sergapan dan serangan dengan taktik perang gerilya masih diberikan.
Hanya saja serangan itu bisa diantisipasi. Tehnik perang gerilya (pukul-mundur) lebih dikuasai TNI. KKB pun kocar-kacir melarikan diri.
Baru-baru ini anggota TNI baku tembak dengan KKB. KKB menyergap TNI yang sedang menuruni bukit. Beberapa anggota TNI harus melepaskan rentetan tembakan senapan laras panjang ke arah KKB.
Beritanya, tiga orang yang berhasil dilumpuhkan itu anggota KKB. Berdasarkan KTP, anggota KKB yang tewas kena tembak oleh prajurit TNI yaitu Jems Sukapa, Januarius Sani dan Jenius Bakau.
Editor : Budiman S Faktadetail.com