Malang | Faktadetail.com – Anak penjual sayur keliling ini sungguh brilian. Dia ditolak di 2 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) namun malah keterima di 3 kampus luar negeri (LN).
Proses dalam pendaftaran masuk Perguruan Tinggi ( PT ) itu dilalui Chaswanah Aini (18), siswi SMAN 3 Malang, warga Kecamatan Pakis, Malang, Jawa Timur. Hidupnya dipenuhi keterbatasan, namun Chaswanah tak menyerah mengejar mimpinya untuk berkuliah di luar negeri.
“Memang mimpi itu sempat saya kubur dalam-dalam karena selama ini hanya ibu saya sendiri yang bekerja berjualan sayur keliling untuk menghidupi 3 anaknya. Bapak meninggal sejak saya masih usia 9 tahun,” ungkap Chaswanah Aini kepada awak Media, Rabu (5/4/2023).
Bahkan untuk membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari, cerita Chaswanah Aini, sempat bekerja sebagai private tutor selama 3 tahun saat dirinya duduk di bangku SMP dan juga pernah bekerja di Learning Management System selama 6 bulan.
“Kalau saya ngajar private tutor itu awalnya banyak temen yang kesulitan memahami materi dan saya bantu. Ternyata apa yang saya lakukan didengar pelanggan sayur ibu saya dan diminta ngajar private anaknya,” tutur Chaswanah Aini.
Chaswanah Aini untuk mewujudkan mimpinya dengan selangkah demi selangkah saat kelas 11 ( SMA ). Saat itu dia mencoba mendaftar melalui jalur beasiswa. Chaswanah Aini sadar tak ada mimpi yang tercapai dengan instan, semuanya mesti melalui proses.
“Untuk mengurus pendaftaran, berkas dan mengikuti ujian seleksinya itu memang memakan waktu panjang. Tapi saya tetap mencoba untuk mengikuti setiap tahapannya,” kata Chawanah Aini.
Di pertengahan jalan mendaftar beasiswa ke luar negeri, Chaswanah juga memutuskan untuk mendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Brawijaya (UB) sebagai pilihannya.
“Daftar UB itu saya ambil jurusan manajemen dan di ITB itu ambil jurusan bisnis manajemen. Ya sayangnya saya tidak diterima di kedua perguruan tinggi itu,” kenang Chaswanah Aini merasa sedih waktu itu.
Kini dia tidak bersedih lagi karena tidak lolos masuk UB dan ITB. Melalui Beasiswa Indonesia Maju (BIM), Chaswanah Aini diterima di 4 program yang ada di 3 universitas luar negeri dan 1 sekolah terlepas. University of Toronto Canada, Mcmaster University Canada, Monash University Australia, dan DeGroote School of Business Canada.
Anak kedua dari 3 bersaudara itu mengaku jika disuruh memilih dirinya akan memutuskan untuk masuk ke University of Toronto Canada. Mengingat kampus dengan program Social Sciences and Humanities yang diambil sesuai dengan keinginannya sejak awal.
“Tapi saya bener-bener nggak menyangka, pada akhirnya mimpi untuk kuliah di luar negeri bisa tercapai. Saya sangat bersyukur bisa mendapatkan kesempatan ini,” sambungnya lagi dengan nada ceria.
Dia berhasil meraih mimpi, dia juga merasa bersyukur dan senang telah mendapatkan dukungan dari keluarganya untuk melanjutkan studi S1 ke luar negeri. Saat ini dirinya pun masih menunggu tahapan akhir Letter of Government (LOG). Jika tidak ada halangan selama prosesnya, Chaswanah Aini mulai aktif dalam perkuliahan pada September 2023 mendatang.
“Ibu saya mendukung sekali. Berkat doa Ibuku, aku berhasil lolos saat mendaftar ke universitas luar negeri ,” ujar Chaswanah Aini.
detikjatim com
Editor : Faktadetail.com