Faktadetail.com – Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam jangka waktu yang lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting dapat terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia dua tahun (Rahmadhita, 2020).
Indonesia memiliki tingkat stunting mencapai 30,8% pada 2018 dan 27,7% pada tahun 2019. Walaupun mengalami penurunan, Indonesia menduduki peringkat 108 dari 132 negara dengan prevalensi stunting terbesar di dunia (Vinci et al., 2022). Menurut WHO, angka tersebut masih tergolong kronis (Daracantika et al., 2021)
Salah satu dampak stunting adalah tidak optimalnya kemampuan kognitif anak yang akan berpengaruh terhadap kehidupannya ke depan. Kemampuan kognitif adalah kemampuan anak untuk berfikir lebih kompleks serta melakukan penalaran dan pemecahan masalah (Daracantika et al., 2021).
Salah satu faktor langsung yaitu Asupan makanan berperan penting dengan kejadian stunting. Asupan makanan berperan penting untuk pencegahan stunting, diantaranya protein, karbohidrat, dan yodium. Protein adalah zat gizi yang amat penting untuk anak stunting. Protein ini bisa didapatkan dari sejumlah sumber, diantaranya adalah daging, ikan, telur, kacang-kacangan, ekstrak jamur, susu, dan unggas (Verawati et al., 2021).
Salah satu produksi lokal yang bisa membantu untuk memperbaiki gizi ibu hamil dan bayi supaya tidak stunting adalah ikan lele. Selain harganya murah, ikan lele juga memiliki khasiat yang amat baik, bahkan bila dibandingkan dengan daging sapi sekali pun (Riestamala et al., 2021), Geotimes edisi 25 Agustus 2023
Ikan lele termasuk ikan yang paling mudah diterima oleh masyarakat karena keberadaanya yang mudah ditemui di pasar tradisional karena potensi produksi lele cukup besar, khususnya perikanan air tawar. Dalam 100 g ikan lele mempunyai kandungan gizi yaitu protein 17,7 g, lemak 4,8 g, mineral 1,2 g dan karbohidrat 0,3 g. (Dewi Puspita & Astriana Kuntari, 2022)
Ikan lele juga mengandung karoten, vitamin A, fosfor, kalsium, zat besi, vitamin B1, vitamin B6, vitamin B12, dan kaya asam amino seperti leusin dan lisin.
Leusin merupakan asam amino esensial yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan anak-anak dan menjaga keseimbangan nitrogen, serta berguna untuk pembentukan protein otot, sedangkan lisin merupakan salah satu dari 9 asam amino esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan. Lisin termasuk asam amino yang sangat penting dan dibutuhkan sekali dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.
Selain digoreng lele juga bisa diolah menjadi makanan selingan yang beragam sehingga dapat memenuhi kebutuhan harian anak selain dari makanan utama. Berbagai olahan makanan dari lele seperti Nugget Lele. Untuk meningkatkan kandungan gizi dalam nugget lele bisa ditambahkan bahan lain seperti sayuran.
Berikut salah satu resep inovasi olahan Nugget Lele Brokoli dengan kandungan 11,4 g protein, 3,9 g lemak, dan 17,8 g karbohidrat per 100 g nugget. (Kusumawardani et al., 2022)
Bahan
- Ikan Lele 200 g
- Wortel 100 g
- Brokoli 100 g
- Tepung terigu 20 g
- Telur ayam 60 g
- Keju parut 20 g
- Merica bubuk 3 g
- Garam 3 g
- Bawang putih 10 g
Cara Pengolahan
- Lele dibersihkan kemudian dihaluskan
- Campurkan daging ikan, bumbu, dan sayuran
- Cetak nugget dalam loyang
- Kukus nugget selama 20 menit
- Potong nugget, celupkan dalam telur, dan lumuri tepung panir
- Goreng nugget 2-3 menit
- Nugget ikan sayur siap disajikan