JAKARTA | Faktadetail.com – Inter-Parliamentary Union (IPU) atau Organisasi parlemen dunia Imerayakan dua (2) tahun pelaksanaan kampanye ‘I Say Yes to Youth in Parliament!’. Kampanye tersebut diikuti anggota parlemen, pemimpin politik, dan berbagai organisasi internasional di seluruh dunia untuk meningkatkan partisipasi pemuda di parlemen.
Anggota Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Puteri Komarudin menyampaikan kiprah Kaukus Pemuda Parlemen Indonesia (KPPI) dalam mendukung pelaksanaan kampanye tersebut.
“DPR RI sangat mendukung dan memberi ruang bagi anggota dewan muda. Khususnya, melalui KPPI yang dibentuk sejak 2019 sebagai kaukus pemuda pertama di DPR. Pembentukan KPPI bertujuan untuk meningkatkan partisipasi pemuda Indonesia dalam pengambilan kebijakan dan menjembatani komunikasi dan kolaborasi antara pemuda dan wakil-wakilnya di DPR,” ungkap Puteri dalam webinar bertajuk “Shout out to Changemaker” yang diselenggarakan IPU secara daring, pada Rabu (24/5/23), kata Putri Komaruddin dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (25/5/2023) di Parlemen ( laman dpr.go.id ).
Sebagai informasi,kata Putri Komarudin, KPPI sendiri merupakan wadah yang menaungi 72 orang anggota DPR RI muda berusia 21 hingga 40 tahun pada periode 2019-2024. Lebih lanjut, Puteri Komarudin menjabarkan berbagai kegiatan KPPI yang juga selaras dengan pelaksanaan kampanye IPU tersebut.
“KPPI selalu berupaya untuk mendengar aspirasi masyarakat dan pemuda, khususnya di daerah pemilihan (dapil) masing-masing. Kami memberikan dukungan pelatihan pelatihan kebijakan publik bagi profesional muda dan menyalurkan bantuan kewirausahaan bagi pelaku UMKM muda. Misalnya kata Putri Komaruddin, untuk dapil saya sendiri di Kabupaten Karawang, Bekasi, dan Purwakarta, Jawa Barat, tahun ini saja kami telah menyalurkan peralatan kewirausahaan senilai Rp3 miliar kepada pelaku UMKM,” tutur Puteri Komaruddin Politisi Fraksi Partai Golkar itu.
Menghadapi Pemilu tahun 2024, Puteri Komarudin juga menjabarkan peran dan kesempatan bagi pemuda untuk meningkatkan partisipasi politik. “Kalangan pemuda memiliki andil besar dalam menentukan arah kebijakan kita 5 tahun ke depan karena menyumbangkan suara mayoritas dari total pemilih. Karenanya, partai politik dan publik semakin menaruh perhatian atas peranan politisi dan calon-calon peserta pemilu dari kalangan pemuda. Perhatian ini harus kita manfaatkan dengan optimal agar dapat meningkatkan jumlah pemuda yang terpilih untuk mengabdi di parlemen dan mengoptimalkan representasi pemuda dalam pengambilan kebijakan,” ujarnya.
Saat ini, Kampanye ”I Say Yes to Youth in Parliament!” telah ditandatangani 1,300 entitas, yang terdiri dari 600 anggota parlemen dari 130 negara, sekitar 60 orang ketua parlemen, sejumlah kepala negara, ketua berbagai agensi PBB, dan organisasi internasional terkait lainnya. Kampanye ini terdiri atas 6 (enam) agenda, yaitu mempromosikan kuota pemuda, menyelaraskan usia pencalonan legislatif dengan usia pemilih, menyalurkan aspirasi pemuda di parlemen, mentoring bagi pemuda di kantor-kantor politik, pemberdayaan anggota parlemen muda, dan mengadvokasikan kampanye ini di parlemen masing-masing, tutup Puteri Komaruddin.