Nusa Dua, Bali | Faktadetail.com – Pelaku industri penyiaran dituntut harus cepat beradaptasi dengan teknologi digital. Pemanfaatan beragam platform pun harus dilakukan untuk tetap dapat menjaga dan menjangkau pemirsa lebih luas.
Pemanfaatan media sosial misalnya, tidak hanya akan meningkatkan jangkauan dalam negeri namun lebih luas mampu melintasi kawasan hingga benua lain.
Hal itu diungkapkan Director of Policy Planning Team Channel A Korea, Se Hyung Lee dalam sesi diskusi rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-18 Media se-Asia Pasifik 2023 (18th Asia Media Summit/AMS 2023) bertajuk Creating a Sustainable Media Ecosystem di Nusa Dua, Bali, Rabu (24/5/2023).
“Kami memang meluaskan penggunaan beragam kanal. Media sosial dan digital adalah salah satu kanal komunikasi yang kami gunakan,” kata Se Hyung Lee.
Se Hyung Lee membagikan pengalamannya dan menyatakan bahwa secara teknis, jika industri penyiaran harus memanfaatkan secara optimal setiap platform media sosial. Hal ini mengikuti tren yang berkembang di masyarakat. Setiap konten, informasi, potongan video, suara, dan infografis yang disajikan dalam setiap kegiatan penyiaran disebarkan melalui media sosial secara berkala.
Lebih diktakan, Penggunaan media sosial sebagai kanal komunikasi tersebut, sangat efektif. Di Korea saat ini, Sebagian besar media komunikasi adalah menggunakan media sosial. Dari mulai program drama, berita, musik, budaya, hingga hiburan jenis lainnya. “Televisi di Korea menggunakan media sosial dalam setiap promosi kegiatan,” kata Se Hyung Lee.
Senada dengan Se Hyung Lee, President Organisation of Islamic Cooperation/OIC States Broadcasting Union (OSBU), Amr Ellissy, mengatakan bahwa negara yang tergabung dalam organisasinya saat ini menyadari pentingnya penggunaan media sosial dalam kegiatan penyiaran.
Berbagai jenis platform media sosial digunakan secara optimal oleh setiap perusahaan penyiaran yang tergabung dalam organisasi. Semenjak 2020, penggunaan berbagai platform sudah diberikan perhatian secara khusus dalam kegiatan penyiaran yang dilakukan.
“Semenjak 2020, ketika merebaknya wabah global COVID-19 mulai menggunakan media sosial,” kata Amr Ellissy.
OSBU merekomendasikan penggunaan media sosial sebagai salah satu kanal komunikasi utama negara anggota. Bahkan, OSBU juga menyelenggarakan pelatihan kepada anggotanya untuk meningkatkan kapasitas pemanfaatan media sosial.
Hari terkahir rangkaian KTT ke-18 Media se-Asia Pasifik 2023 di Nusa Dua Bali menggelar tiga sesi diskusi, yaitu Creating a Sustainable Media Ecosystem, Media Amplifying Global Economic Recovery Efforts, Youth Special Session: Getting Media Active dan terakhir adalah CEO Table Talk: The Next Step Forward. Usai sesi ini, KTT AMS 2023, ditutup dengan laporan akhir hasil seluruh rangkaian kegiatan.
KTT AMS 2023 yang digelar sejak 21 hingga 25 Mei 2023 dihadiri oleh lebih dari 300 delegasi dari berbagai media se-Asia Pasifik.
Peserta delegasi berasal dari beragam profesi, seperti anggota parlemen, CEO, dan pembuat keputusan dari berbagai belahan dunia datang menghadiri konferensi tahunan ini.
Konferensi itu turut mengundang para pembuat keputusan, profesional media, cendekiawan, dan pemangku kepentingan berita dan program dari negara-negara Asia, Pasifik, Afrika, Eropa, Timur Tengah, dan Amerika Utara.
KTT ke-18 Media se-Asia Pasifik 2023 mengusung tema Media Enhancing Economic Sustainability atau peran media meningkatkan ekonomi berkelanjutan. Tema ini berkaitan dengan peran media dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi pasca pandemi COVID-19. ( Infopbulik.id )