Jambi | Faktadetail.com – Seorang Mahasiswa di Jambi bernama Angga Kurniawan (20) menjadi korban pengeroyokan diduga pelakunya 6 ( enam ) orang anggota Satbrimob Polda Jambi. Angga Kurniawan dikeroyok sampai terbaring lemas. Mengaku sempat juga diculik dan dibawa tempat gelap langsung dihajar oleh 6 orang pelaku anggota Brimob.
“Ia bang, kami tuh berteriak minta tolong ‘aku nak diculik’ kemudian diancam pakai senjata untuk tidak bersuara. Sehingga kami diam lah dan kami dihajar,”katanya, pada awak media Selasa (02-05-23 ) di rumah korban.
Angga Kurniawan menceritakan awal keributan kejadian saat lebaran ketiga Idul Fitri, Senin (24 April 2023). Ada orang yang tidak dikenal datang ke kosan milik pamannya yang berada di Jalan H Adam Malik, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi.
“Sepupu saya menanyakan ke Pria tersebut mau cari apa Bang dan ‘jawab orang itu idak idak’,”ujarnya menirukan jawaban Pria itu kepada wartawan.
Tidak terelakkan, keributan terjadi antara Angga Kurniawan dengan Pria tersebut sampai saling pukul. Namun dilerai oleh Ayah korban dan pemilik kosan tersebut.
Keduanya sepakat untuk berdamai dan didampingi Polisi dari Polsek Jelutung. Saat itulah mereka tau bahwa Pria yang ribut dengannya itu adalah anggota Polisi ( Brimob ).
Setelah keributan, kedua pihak membuat surat perjanjian dan disaksikan oleh Kepolisian dari Polsek Jelutung Kota Jambi.
“Saya masih takut Pak, kami takut diancam kata Angga Kurniawan kepada Polisi Polek Jelutung pada waktu dibuat perdamaian, tapi kata Polisi itu tidak. Kan sudah buat surat perjanjian,”ujarnya menirukan kepada Wartawan ucapan anggota Polisi dari Polsek Jelutung..
Setelah itu, kata Angga Kurniawan ada senior anggota itu cekcok di depan rumah. Saat itu, Paman dan Ayah Angga keluar rumah untuk menenangkan.
“Nah pada saat orang tuh ribut kami lengah lah dengan surat perjanjian raib, diketahui raibnya surat perjajanjian perdamaian kemudian saat pagi hari sudah hilang surat perjanjian dan kami lihat ada sudah bekas robekan buku itu,”ujarnya.
“Sesudah itu saya pulang ke rumah dan bilang lah ke Bapak mau tidur ke tempat sepupu saya karena saya takut. Namun saat di rumah keluarga saya HP saya berbunyi lah ada telpon nomor tidak diketahui. Kami angkat suara dalam HP tersebut ‘kau nih yoh gebuk adek saya yo kalau kau memang yang melawan nian keluar bae’ kami bilang lah idak lah bang langsung kami ceritakan masalah sebenarnya kemudian orang dalam HP itu ‘oh ayolah ayolah,”imbuh dia menirukan suara di HP itu kepada wartawan.
Tak disangka, permasalahan tersebut berlanjut. Sekitar lima hari setelah itu, tepatnya pada tanggal 29 April 2023 malam, Angga dikeroyok sejumlah orang ketika menolong temannya kehabisan bensin.
“Akan tetapi tidak lama kemudian teman kami itu chat adik kami itu bilang’ bahwa minta tolong minyak motor habis, langsung lah kami tanya di mana posisi katanya di kawasan Kebon Kopi’ saya bilang lah coba di foto tempatnya,” jelasnya.
“Karena kami kasihan dengan teman kami serta masih kecil teman kami maka kami tolong dating ke tempat teman kami kehabisan Besnsi. Setelah kami sampai di lokasi, kami melihat ada dua orang kemudian di kesempatan itu ada orang menyerbu saya. Ditendang lah motor dan teman kami tuh, kami sempat lari tetapi terjatuh dan langsung lah dikeroyok, tidak tau berapa orang tapi sesudah itu kami dibawa pakai motor sama pelaku,”jelasnya.
Angga Kurniawan mengaku dibawa oleh pelaku memakai motor. Angga sempat berteriak kepada orang-orang yang nongkrong di jalan bahwa dirinya diculik. Teman pelaku mengeluarkan Pistol dan mengancamnya untuk diam.
“Saat itu langsung lah diam, dan kami juga ditinju orang tuh, kalau kau tak ada salah diam saja. Kemudian dibawa ke tempat kebun yang gelap langsung lah kami dijatuhi dan kami diinjak pakai (PDL) serta dikeroyok mereka,”jelasnya.
Angga Krniawan menceritakan, bahwa ada retak di rahang kiri karena ditendang oleh anggota Brimob menggunakan sepatu PDL. Selain itu, ada barang yang hilang yaitu smartphone di lokasi tersebut
“Bagian rahang ku retak bang, itu dibuktikan dengan hasil Rongen di Rumah Sakit Dr. Bratanata Jambi. Saya diminta menjalani pemeriksaan kembali oleh dokter spesialis mulut,” katanya.
Ayah korban, Paingan (57) mengatakan bahwa dirinya mendengar anaknya dikeroyok oknum aparat polisi dan masuk rumah sakit.
“Langsung membuat laporan ke Polda Jambi atas pengeroyokan anak kami,”katanya, pada Selasa ( 02 Mei 2023 ).Dia mengatakan laporan ke polisi itu sudah diterima Polda Jambi bernomor STPL/15/IV/2023/Yanduan dengan terlapor personel Satbrimob Polda Jambi.”Kami tidak mau damai. kami mau proses hukum tetap berjalan,”tutupnya.
Hingga saat belum ada hasil konfirmasi Polda Jambi. Tetapi diperoleh informasi bahwa 6 oknum Brimob yang diduga melakukan pengeroyokan itu sudah berada di dalam sel ( tempat khusus/Patsus ).
Dansat Brimob Polda Jambi, Kombes Pol Nadi Chaidir, saat dikonfirmasi wartawan bahwa foto tersebut merupakan 6 orang yang diduga melakukan penganiayaan. “Iya,” katanya, Jumat ( 5 Mei 2023 ).
Namun, ketika ditanyai mengenai identitas 6 orang itu, Kombes Pol Nadi Chaidir belum mau mengungkapkannya.
Keenam oknum itu berada di tempat khusus (patsus) karena sedang menjalani pemeriksaan oleh Propam Polda Jambi.
Tim Redaksi. Editor : Budiman S Faktadetail.com