“Dengan distribusi di General Trade dan Modern Trade, kontrol pemerintah menjadi mudah dan Modern Trade tidak akan menjual Minyakita lebih dari Rp 14.000 per liter, untuk stabilisasi harga dan pengendalian inflasi daerah ( APRINDO )
Jakarta | Faktadetail.com – Minya Kita akan kembali dijual di ritel-ritel modern. Hal ini dilakukan Karena sebelumnya sempat mengalami kelangkaan. Dan akhirnya diputuskan agar minyak goreng kemasan sederhana merek pemerintah tersebut dilarang untuk masuk ritel.
Berdasarkan keterangan resmi belakangan ini dari Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, bahwa Bapanas telah menugaskan PT Food Station Tjipinang Jaya untuk memproduksi sebanyak 3,3 juta liter Minya Kita guna memenuhi 15% kebutuhan warga DKI Jakarta atau 10% kebutuhan warga Jabodetabek, serta mendistribusikannya ke ritel modern.
Untuk diketahui, Food Station kini memang sudah memiliki sendiri pabrik Minyakita.
Arief Prasetyo Adi mengatakan, salah satu tugas dari Bapanas adalah mempertemukan teman-teman di hulu dengan di hilir. Jadi, apa yang dikerjakan Food Station Tjipinang Jaya, bisa hilirisasinya untuk masuk di ritel-ritel modern.
Kontribusi BUMD dalam peningkatan stok dan pendistribusian Minyakita dapat menjaga stabilisasi harga Minyakita di tingkat konsumen. Untuk itu, pihaknya mendukung penuh langkah aksi BUMD DKI Jakarta PT Food Station Tjipinang Jaya (Food Station) dalam membangun kolaborasi untuk memproduksi sebanyak 3,3 juta liter Minyakita, ujar Arief Prasetyo Adi.
“Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) kelihatannya siap menyerap produk Minyakita yang diproduksi Food Station, tapi saya minta nanti harganya tetap dijaga di angka Rp 14.000 per liter. Kemudian Deputi saya tugaskan untuk mensupport Food Station agar mendapatkan Olein dengan harga yang lebih baik, sehingga margin Food Station dan peritel modern bisa terjaga dengan baik,” kata Arief Prastyo Adi meberikan keterangan, Jumat (12/5/2023)
Lebih lanjut Arief Praestyo Adi menyampaikan, upaya Food Station memproduksi Minyakita dilakukan melalui kerja sama pengemasan kemasan botol 1 liter.
“Fasilitas pengemasan Minyakita yang dikerjakan Food Station bersama mitra bekerja melakukan pengepakan Olein menjadi botol kemasan 1 liter. Fasilitas tersebut memiliki kapasitas produksi 960 liter per jam,” katanya.
Untuk langkah ke depannya, tambah Arief lagi, mendorong dilakukan peningkatan produksi termasuk menambah unit produksi Minyakita kemasan pouch.
“Bulan berikutnya diharapkan teman-teman Food Station bisa menambah kapasitas termasuk dengan yang pounch yang sampai ke 2.500 per liter per jam. Ini sangat membantu peningkatan produksi dan penyaluran Minyakita ke masyarakat,” tuturnya.
Menurutnya, upaya menjaga stok dan harga Minyakita juga perlu dilakukan dengan memperluas distribusi Minyakita di pasar ritel. “Salah satunya dengan mendorong kerja sama antar pelaku usaha dengan asosiasi peritel,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Food Station Pamrihadi Wiraryo menyampaikan, menyambut positif pemerintah memberikan lampu hijau kepada ritel modern untuk bisa menjual Minyakita. Karena awalnya, produksi Minyakita itu hanya akan dijual kepada distributor-distributor tingkat II dan Rumah Beras yang bermitra dengan Food Station.
“Menindaklanjuti permintaan Bapanas, dan dalam rangka mendukung program pemerintah untuk stabilitas ketersedian dan harga Minyakita, Food Station bersedia untuk mensuplai juga ke beberapa modern ritel di DKI Jakarta. Untuk tahap pertama sebanyak 24 ribu liter,” timpal Pamrihadi Wiraryo.
Dengan dibukanya kesempatan peritel modern bisa menjual Minyakita, lanjut Pamrihadi, harapannya adalah kontrol pemerintah akan menjadi lebih mudah. Karena seperti diketahui kontrol di General Trade adalah tidak mudah. Pasalnya di beberapa tempat harga minyak goreng kemasan sederhana sudah menyentuh Rp 15.000 per liter.
“Jadi dengan distribusi di General Trade dan Modern Trade, harapannya kontrol pemerintah menjadi mudah dan Modern Trade tidak akan menjual Minyakita di harga lebih dari Rp 14.000 per liter, untuk stabilisasi harga dan pengendalian inflasi daerah,” lanjutnya.
Aprindo mengapresiasinya. Roy Nicholas Mandey selaku Ketua Umum mengatakan Aprindo mengatakan, pihaknya mengapresiasi upaya Food Station untuk menyediakan Minyakita bagi masyarakat. Aprindo menyatakan siap untuk menjual lagi Minyakita di ritel modern,. Ujar Roy
“Ini akan baik untuk menjamin kestabilan harga bagi masyarakat karena pelaku usaha di sektor hilir mendapatkan Minyakita yang harganya terjangkau. Dengan harapan Harga Eceran Tertingginya (HET) Rp 14.000 per liter kemudian sebaran distribusinya bertambah dari waktu ke waktu sesuai dengan kapasitas produksi yang ada,” jelas Roy.
Kedepannya lanju Roy, Aprindo berharap Food Station dapat menyediakan Minyakita di General Trade dan Modern Trade untuk menjamin stabilitas harga bahan pokok khususnya minyak goreng kemasan sederhana untuk masyarakat.
“Ini sesuai dengan arahan Bapanas agar masyarakat mendapatkan Minyakita dengan harga yang terjangkau dan tidak melebihi HET,” tandas Roy Nikolas Mandey.
Editor : Tim Redaksi Faktadetail.com