Saat Berhenti Berkendara Motor, Baiknya DuluanTurun Kaki Kiri atau Kanan? Jawabannya Ada Disini, Baca dan Simak !

Foto Ilustrasi Safety riding saat turun dari Motor duluan gunakan kaki kiri

Faktadetail.com – Berkendara di atas motor, semua bagian tubuh ambil bagian untuk menyeimbangkan. Terutama kedua kaki pengendara motor bebek atau sport yang mengontrol rem oleh kaki kanan dan kiri mengontrol perpindahan gigi.

Bila pengendara berhenti di lampu merah atau akan turun dari motor, bagian kaki mana yang harusnya duluan diturunkan dari foot step, kiri atau kanan?

Bacaan Lainnya

Agar lebih jelas, dapat kita pahami pencerahan dari salah seorang ahlinya, yaitu Ludhy Kusuma, dari Safety Riding Development Section Head PT Daya Adicipta Motora.

Ludhy Kusuma menjelaskan, saat berhenti, sepeda motor harus ditopang dengan baik untuk menjaga keseimbangan, kaki bertugas sebagai standar motor.

Disarankan, kaki pengendara yang pertama turun menginjak jalan atau lintasan untuk menahan motor adalah kaki bagian sebelah kiri.

“Hal ini dikarenakan lalu lintas di Indonesia adalah menggunakan lajur kiri, maka setiap menghentikan motor pasti berada di kiri jalan. Sehingga kendaraan di belakang cenderung melewati motor yang berhenti itu dari sisi kanan,”

“Jika pengemudi berhenti dengan menurunkan kaki kanan dikhwatirkan kaki kanan yang berada di sebelah kanan dapat terlindas kendaraan orang lain yang hendak menyalip kendaraan kita,” ujarnya.

Alasan lain disarankan menurunkan kaki kiri duluan adalah karena jenis transmisi yang digunakan pada motor bebek dan sport.

Untuk pengguna motor sport pada saat menghentikan motor, saat kaki kiri menginjak aspal disarankan kaki kanan tetap menginjak pedal rem sampai motor benar-benar berhenti, sedangkan untuk kendaraan tipe matic kaki kanan disarankan tetap di area dek untuk membuat sepeda motor lebih stabil.

“Walaupun begitu, terkecuali jika berada dalam kondisi kemacetan atau jalanan yang padat merayap, ketika kita sedang melaju secara perlahan, kaki pengendara yang turun untuk menopang bisa bergantian atau bisa juga dua-duanya. Namun tetap melihat kondisi jalan dan potensi bahaya yang ada di sekitar kita” puingkas Ludhy Kusuma

 

Pos terkait