Jakarta | Faktadetail.com – UU Cipta Kerja menjadi kado buruk untuk para buruh saat peringatan Hari Buruh, Senin 1/5/2023.
Hal itu diungkapkan oleh anggota Fraksi Demokrat DPR, Irwan Fecho.
Irwan Fecho menyebut para buruh mendapatkan kado buruk berupa perlindungan yang dilemahkan.
Terdapat tiga hal yang menjadikan UU Cipta Kerja menjadi kado buruk untuk para buruh pada peringatan Hari Buruh di tahun 2023 ini.
“Siapa sangka di Hari Buruh 2023 ini, para buruh mendapatkan kado buruk berupa : 1. Perlindungan yang dilemahkan, 2. Aspirasi yang diabaikan, dan 3. Lingkungan yang semakin rusak.”
“Ada tiga hal yang menjadikan UU Cipta Kerja adalah kado buruk,” ungkap Irwan,1-5-2023.
Irwan Fecho juga mengungkapkan bahwa di dalam UU Cipta Kerja itu melemahkan perlindungan bagi para buruh.
Beberapa permasalahan yang menjadi polemik yaitu antara lain : Pengurangan Pesangon, Penyesuaian upah minimum, dan Perubahan dalam Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT).
“3 hal itu justru melemahkan perlindungan bagi buruh dan mengecilkan hak-hak mereka,” katanya.
Irwan Fecho memberi penilaian dalam proses pembahasan dan pengesahan UU Cipta Kerja, Aspirasi para buruh telah diabaikan dan tidak diakomodir dengan baik.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada peringatan Hari Buruh tahun ini, mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk memanfaatkan momentum Hari Buruh dengan sebaik-baiknya.
Presiden Jokowi mengatakan bahwa kita harus memanfaatkan momentum ini dengan memperluas kesempatan kerja hingga meningkatkan produktifitas dan daya saing nasional.
“Momentum ini harus kita manfaatkan untuk terus memperluas kesempatan kerja, meningkatkan kesejahteraan buruh dan pekerja, melindungi hak buruh dan pekerja, serta meningkatkan produktifitas dan daya saing nasional,” kata Presiden.
Presiden Jokowi mengatakan upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) harus terus dilakukan.
“Upaya upskilling dan reskilling buruh dan tenaga kerja terus dilakukan melalui program prakerja, serta melalui Balai Latihan Kerja yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakat, dan industri,” tutur Presiden RI.
Edotor : Budiman S. Faktadetail.com