Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani Kutuk Keras Pembunuhan Aktivis Perempuan Papua

Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani

Situasi konflik di Papua dengan eskalasi kekerasan yang terus meningkat sudah di luar batas nalar kemanusiaan. “Ketika yang menjadi korban adalah aktivis kemanusiaan maka situasi sudah darurat. Tidak bisa dengan cara biasa lagi. Perempuan, anak-anak, aktivis kemanusiaan, mereka harus dilindungi dan tidak ada hubungannya

JAKARTA | Faktadetail.com – Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani menyampaikan keprihatinan dan mengutuk keras pembunuhan terhadap aktivis perempuan Papua Michelle Kurisi Doga oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. Diketahui jenazah Michelle ditemukan di Distrik Kolawa, Kabupaten Lanny Jaya, Provinsi Papua Pegunungan. Pihak KKB melalui juru bicaranya Sebby Sambom mengkonfirmasi pihaknya yang melakukan aksi keji tersebut.

“Kekerasan di Papua sudah makin mengerikan. Korbannya kali ini adalah masyarakat sipil, aktivis perempuan dan anak Papua. Kami amat sesalkan dan mengutuk keras kejadian ini,” ungkap Christina dalam keterangan tertulis, Minggu (3/9/2023).

Sasaran kekerasan yang menimpa warga sipil ini menurut Christina Ariyani jika tidak ada tindakan serius aparat keamanan akan menimbulkan gejolak sosial yang lebih besar lagi. Di sisi lain telah menciptakan teror dan ketakutan luar biasa bagi kelompok masyarakat yang lain.

“Aparat harus bertindak tegas. Sebelumnya juga banyak korban masyarakat sipil berjatuhan. Jangan sampai negara dianggap lemah di hadapan kelompok kriminal yang secara brutal hanya ingin menunjukkan eksistensi mereka, ” lanjut Christina Ariyani.

Bagi Christina Ariyani situasi konflik di Papua dengan eskalasi kekerasan yang terus meningkat sudah di luar batas nalar kemanusiaan.

“Ketika yang menjadi korban adalah aktivis kemanusiaan maka situasi sudah darurat. Tidak bisa dengan cara biasa lagi. Perempuan, anak-anak, aktivis kemanusiaan, mereka harus dilindungi dan tidak ada hubungannya dengan konflik antar kombatan. TNI dan Polri harus ambil sikap tegas,” tukasnya.

Pada level pimpinan, solusi masalah Papua menurut Christina harus diurai mulai dari persoalan keamanan.

“Pengendalian keamanan harus jadi prioritas saat ini sebelum kita bicara soal-soal yang lain. Presiden bolak balik ke Papua, masalah keamanan harus jadi prioritas. Kami dorong fokus dulu ke urusan pengendalian keamanan baru urusan yang lain,” pungkas Christina. (Parlementeria)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *