Tantangan terkini adanya konflik geopolitik dan dinamika yang terjadi di Amerika Serikat (AS), di mana dalam waktu kurang dari 14 bulan mengalami kenaikan suku bunga 500 bps. Perbankan pun diminta berhati-hati dalam mengambil kebijakan
JAKARTA | Faktadetail.com – Ada pesan penting yang disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk Perbankan di tengah lingkungan terkini yang menantang.
Risiko dan ketidakpastian global yang berpotensi mempengaruhi nilai tukar, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi disebut perlu untuk diwaspadai bersama.
Sri Mulyani mengatakan tantangan terkini adanya konflik geopolitik dan dinamika yang terjadi di Amerika Serikat (AS), di mana dalam waktu kurang dari 14 bulan mengalami kenaikan suku bunga 500 bps. Perbankan pun diminta berhati-hati dalam mengambil kebijakan.
“Satu hal yang saya tekankan. Saya berharap perbankan ikut serta menjaga stabilitas di sektor keuangan. Berhati-hati dalam assessment risiko yang mungkin saja terjadi dan dampaknya terhadap kesehatan perusahaan,” kata Sri Mulyani sebagiamana diunggah pada di Instagram resminya, Jumat (27/10/2023).
Pesan itu disampaikan langsung Sri Mulyani pada Kamis (26/10/23) saat ngobrol bareng bersama Perbankan atas undangan dari Bank Indonesia (BI). Bendahara Negara itu berpesan agar setiap kebijakan yang diambil dapat menjaga kondisi perekonomian Indonesia terus pulih dan tetap terjaga dengan baik.
Kementerian Keuangan dan BI disebut akan terus mengelola dampak dinamika global yang terjadi baik dari luar maupun dalam negeri, dengan terus berkoordinasi dan sinkronisasi di sisi kebijakan fiskal dan moneter untuk menjaga stabilitas. Di sisi lain, momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia juga dijaga agar tidak terganggu.
“Dengan kerja sama yang baik antara Kemenkeu, BI dan perbankan, kita berusaha mengatasi masalah dengan meminimalkan dampak negatif atau konsekuensi lainnya,” tutur Sri Mulyani.