SUMBAR | Faktadetail.com – Sebagai Gubernur Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Buya Mahyeldi Ansharullah berpesan agar PWI Sumbar menjaga kekompakan.
Hal itu disampaikan Buya ketika menerima pengurus PWI Sumbar dan kontingen Porwanas Sumbar, di Istana Gubernur Sumbar, “Masalah pusat biar diselesaikan di pusat. Jangan dibawa ke daerah,” tegasnya Rabu (4/9/2024).
Pernyataan tersebut terkait dengan situasi yang terjadi saat ini. Perselisihan di PWI Pusat, secara tidak langsung telah mempengaruhi keberadaan wartawan.
“Jika terus bermasalah, kapan lagi kerjanya? Sementara tantangan wartawan ke depan sangat berat,” kata Mahyeldi mengingatkan.
Buya menyampaikan apresiasi terhadap sikap dan langkah yang diambil kepengurusan PWI Sumbar saat ini. “Teruskan kebersamaan dan tingkatkan soliditas sesama anggota PWI,” ajak Mahyeldi.
Ketua PWI Sumbar Widya Navies, menyampaikan kondisi kekinian di PWI Sumbar dan PWI Pusat. Katanya, PWI Sumbar dibekukan oleh PWI Pusat. Pembekuan dilakukan karena tidak merespon peringatan PWI Pusat. “PWI Pusat memberikan peringatan pertama dan terakhir pada satu surat peringatan,” kata Widya Navies.
H. Amiruddin SH, MH., Wakil Ketua Bidang Kerjasama PWI Sumbar menyebutkan, tidak diresponnya peringatan tersebut lantaran pihak yang memberi peringatan, Hendri CH Bangun, sudah tidak punya legitimasi. Sudah dipecat. Karena, pada 16 Juli 2024, dirinya sudah diberhentikan sebagai anggota PWI, otomatis tidak berhak lagi menjadi Ketum PWI Pusat. Ia diberhentikan oleh Dewan Kehormatan PWI Pusat karena dugaan korupsi Dana Hibah BUMN untuk UKW.
Atas penjelasan Widya Navies dan Amiruddin, baik Gubernur Sumbar mau pun Kadispora Maifrizon, Kadis Kominfo Siti Aisyah, merespon dengan baik.
Mahyeldi meminta agar PWI Sumbar saat ini tetap berada pada jalurnya. Jangan terpancing. Selalu jaga kebersamaan. “Jangan tiap sebentar pemilihan, tiap sebentar pemilihan. Jalani program dan kegiatan sampai waktunya,” kata Mahyeldi.
Turut hadir Kadishub Sumbar Dedi Diantolani dan Kabiro Adpim Mursalim. (BENTENGSUMBAR.COM)